Kalau kita perhatikan kondisi lahan tanah di Jakarta sudah banyak di bangun dg aspal, cor semen yg permanen sehingga air hujan tidak lagi keserap tanah dan diperparah dg selokan yg pada mampet. Terkesan dinas tata kota juga kurang peduli terhadap keadaan ini. Harusnya pembangunan apapun diwajibkan menggunakan sistem ramah lingkungan. Misalnya saja semua area parkir penggunakan paping sehingga sela-sela paping tersebut masih bisa menyerap air. Seandainya semua memakai cara ini persedian air tanah masih bisa diandalkan.
Tetapi sekarang lain cerita, justru air laut yg mendesak air tanah masuk ke daratan Jakarta. Air tanah terasa asin, lengket dan sedikit berbau, dan yang pasti sudah tidak bisa dikonsumsi sebagai air minum. Masih mending PAM lancar, ternyata airan airnya juga senin-kemis alias banyak matinya tetapi tagihan harus/kudu tetep bayarrrrr...!!! Minimal bayar abodemennya....hiks...hiksss...jadi uang abo itu untuk maintenance apaan yaaahhhh...!!!
Belum lagi banjirnya, lumpur,macet dsb.
Seharusnya supply air hujan dimaksudkan untuk cadangan air tanah malah membuat bencana....ooohhhh..........
Lantas timbul pertanyaan : Hujan dikategorikan sebagai anugerah atau musibah saat ini ??
____
GO GO GREEN JAKARTA
No comments:
Post a Comment